Cari Blog Ini

Senin, 29 Maret 2010

cerita sex sisi gay aku setelah lulus kuliah

Setelah lulus dari Universitas aku diterima kerja di luar kota. Saat bekerja inilah aku bertemu dengan seorang cowok yang berusia lebih muda dariku tapi dia kerja juga. Karena kami sama-sama di luar kota asli kami, akhirnya kami bisa melakukan apa yang kami suka. Kami bercinta setiap kali bertemu. Dan menariknya, bagiku dia adalah cowok pertama yang bercinta denganku begitu pula sebaliknya, aku juga cowok pertama yang bercinta dengannya. Beberapa bulan berjalan ternyata dia mendapat tugas ke luar pulau. Perasan sedih yang mendalam aku rasakan karena harus berpisah dengan orang yang aku cintai.
Sejak kepergiannya aku merasakan ada hal-hal yang aneh terjadi padanya. Perhatian dia agak berubah, makin lama seolah dia tidak peduli padaku. Setidaknya itu perasaan yang aku rasakan saat itu. Aku merasa dia telah mendapatkan pendamping lain disana. Meski dengan sangat berat, aku mencoba untuk tabah dan berusaha ikhlas. Aku hanya bisa berharap kalau memang benar maka semoga dia berbahagia dengan kekasih barunya. Aku tahu cinta tak dapat diatur,jadi aku tidak akan memaksakan diri lagi untuk bersama dengannya, meskipun mungkin hal ini sangat berat dan seolah mengoyak perasaanku. Yah sejak itu komunikasi kami jarang dan akhirnya terputus dan akhirnya sekedar sms-sms biasa saja, semua jadi hambar dan aku merasa kami hanya bisa menjadi teman biasa saja. dan benar akhirnya kami hanya berteman biasa tanpa ada perasaan sedikitpun. apa mungkin aku tidak benar-benar mencintainya ya? aku tidak tahu pastinya, yang jelas perasaan cinta yang dulu menggebu-gebu seketika musnah tanpa jejak. apa mungkin karena aku merasa dikhianati ya? entah lah yang jelas perasaanku sudah sangat berbeda. bagiku dia sekarang hany teman biasa saja.
Waktu pun berselang, aku berkenalan dengan seorang cowok tapi kelihatannya dia tidak benar-benar sayang padaku dia cuma pengen sex aja, jadi kupikir kami tidak bisa bersama. Begitu pula dengan satu orang yang aku temui setelah itu. Mereka berdua kelihatnnya hanya mengedepankan sex aja, sedangkan aku tidak seperti itu. Bagiku yang terpenting adalah cinta dan kasih sayang yang dalam. Sex memang penting, tapi bukan yang pertama dalam sebuah hubungan, rasa kasih sayang dan cinta itulah yang nomor 1.

Setelah itu aku bertemu dengan seorang lagi. dari segi fisik aku cocok banget, kalau dari wajah memang tidak sangat cakep, tapi ya cakep juga seh he...he...he jadi bingung. Pokoknya cakep, tapi ya masih kalah kalau dibandingkan dengan Leonardo di Caprio seh. Ka...ka...ka...ka. Dia sangat baik aku mengenalnya sejak aku menulis blog ini. Orangnya membaca dan memberi komentar lewat email. Kami pun jadi makin akrab dari situ. dia juga bekerja, sama dengan aku yang bekerja di kota itu. tapi pekerjaan kami berbeda, dia seorang auditor. aku sangat kagum dengan kinerjany yang sangat bagus dan mampu bekerja dengan porsi yang besar. pokonya kagum banget dengan semangat kerjanya yang luar biasa.Setelah kami bertemu dia menginap di tempat kos ku. Sebenarnya dari awal aku tidak pernah sedikitpun terbersit akan bercinta dengannya, tapi entah bagaiman saat mulai berbaring di tempat tidur aku merasakan adanya suasana yang aneh. Tiba-tiba gairahku meningkat dan ingin bercinta dengannya. Aku bilang padanya apa boleh, dan ternyata dia mengijinkan. Ya akhirnya kami bercinta meskipun kami baru ketemu pertama kalinya saat itu. Tapi kami bercinta hanya sekali itu saja. Perasaan yang lain sebenarnya ada dalam pikiranku, tapi lambat laun perasaan itu ternyata berubah, sampai sekarang aku sangat sayang padanya, tapi sebagai seorang saudara. Dia sering membantuku dalam setiap kesulitan tapi hubungan kami tidak pernah berubah menjadi pacaran. Kami bersaudara, sampai saat ini sayang sebagai saudara yang telah banyak membantu tetap lekat dalam pikiranku sampai sekarang. aku sering sekali jalan ke kos dia sejak pertemuan kami, namun karena memang perasaan yang ada berbeda kami tidak pernah bercinta lagi. paling cuma nonton bareng atau ngobrol sambil rebahan ampe larut malam ato dini hari.


Suatu ketika di Face book aku menulis aku menginginkan seorang pria yang bisa mencitaiku dan menyayangiku dalam arti yang sebenarnya. Ternyata ada tanggapan dari seseorang yang ada di Kediri, Jatim. Kami mulai berkomunikasi lebih dekat melalui sms dan telepon. Sampai akhrnya kami pun jadian. Aku sangat sayang kepadanya, dan aku juga berharap demikian, yakni dia benar-benar sayang terhadapku. Tidak lama setelah kami jadian berhari-hari aku dihantui perasan takut dan mimpi-mimpi buruk mengenai kematian. Karena terus-terusan terjadi, aku merasa sangat takut. Sampai akhirnya aku memutuskan akan berhenti menjadi bisex dan hanya akan HETEROSEX SAJA. Aku bilang ini semua pada pacarku yang sedang ada di Kediri. Aku tahu betul ini akan sangat menyakitinya, karena aku tidak adil terhadap dia. Tapi seperih sakit yang ia rasakan aku jauh merasa lebih sakit. Sering aku tiba-tiba menangis di malam hari. Aku sangat ingin hidup dengan orang kediri ini, tapi aku sudah mengambil semua keputusan ini. Keputusan yang sangat menyakitinya dan menyakitiku. Sebuah keputusan yang mencabik-cabik hatiku.
Aku sangat ingin kembali padanya meskipun aku telah mengambil keputusan ini. Sampai suatu ketika aku putuskan untuk ke Kediri menemuinya seperti rencana awal ketika kami masih pacaran dulu. Saat bertemu dengannya, aku melihat raut muka yang kelihatannya tidak terlalu senang. Mungkin akan berbeda kalau aku tidak pernah mengambil keputusan yang sangat menyakiti kami itu. Aku merasa bersalah dan berdosa telah membuatnya kecewa dan sakit hati. Dia menjemputku dan membawa aku ke tempatnya.
Setelah berbincang sebentar tiba-tiba ponselnya berbunyi, ternyata dari pacarnya. Sebenarnya logika aku mau menerimanya, hubungan kami sudah berakhir, sudah sewajarnya dia mendapatkan ganti. Dan aku senang kalau dia sudah tidak sedih lagi karena apa yang sudah aku lakukan, ya paling tidak saat ini sudah ada yang mengobati rasa sakit itu. Tapi hatiku tidak demikian, aku masih mencintainya dengan dalam, rasanya sakit yang teramat sangat mencabik-cabik aku. Perasaan seperti saat cewekku pindah tanpa memberi tahu kepindahannya padaku terulang kembali. Aku marasa dingin dan kilatan petir menyambar diriku. Akibatnya aku tidak sanggup banyak bicara. Di tengah-tengah kami berbincang-bincang tiba-tiba dia meletakkan kepalanya di pangkuanku. Rasa sedih mendalam saat itu aku rasakan, aku ingin memeluk dan menciumnya karena aku sangat ingin bisa hidup bersamanya. aku benar-benar menginginkan dia saat itu. tidak lama setelah kami berbincang sambil dia meletakkan kepalanya di pangkuanku tanpa aku duga tiba-tiba kami berciuman. Dan karena aku sebenarnya secara jujur sangat menginginkan dia, akupun bercinta dengannya. Saat bercinta dengannya rasa sakit makin menjadi-jadi. Aku merasa bersalah kalau bercinta dengannya. Karena aku hanya mementingkan diriku sendiri tanpa memikirkan perasaan dy. Bukankah aku sudah sangat mempermainkan dia kalau aku bercinta dengannya saat itu? aku sempat meminta dia berhenti mencumbuku karena rasa bersalahku. dia kelihatan agak kecewa. Tapi karena pikiranku juga sudah kacau akhirnya aku kelepasan juga, saat setelah berhenti bercinta karena rasa yang tidak nyaman itu aku langusng memeluknya erat-erat. Aku tegaskan lagi aku menginginkan dia, saat seperti inilah yang aku inginkan sejak lama, persetan dengan keputusan yang telah aku buat. Aku sangat menginginkan dia, dari ujung rambut hingga ujung kakiku terus berkata aku ingin dia. Kemudian kami melanjutkan hal yang sudah kami inginkan sejak lama itu. Sampai kami selesai bercinta, aku merasa tidak ingin berpisah dengannya. Namun pada hari itu juga aku melanjutkan perjalanan pulang kampungku. Aku merasa sedih harus pergi darinya.


Sampai di rumah dan berhari-hari, berminggu-minggu, berbualn-bulan aku tidak pernah menghubungi dia. Sampai suatu ketika karena aku tidak mampu lagi menahan diri, aku menulis surat lewat face book. Aku ingin dia tahu kalau aku sebenarnya masih sangat mencintai dia. Dan dia bilang akan menungguku. Rasa senang tak terperi tersirat dalam wajahku. Sebenarnya meskipun aku tidak pernah menghubunginya, sering kali aku membuka-buka facebooknya, melihat-lihat foto dirinya, dan wall-wall yang ia tulis. Ingin sekali aku memberikan komentar, tapi aku tidak punya keberanian karena aku merasa sangat berdosa dan bersalah kepadanya. Akhirnya aku hanya bisa tersenyum memandangi foto-fotonya. Aku selalu tersenyum saat melihat foto-fotonya. Rasa rindu sangat dalam aku rasakan kepadanya. Aku bahkan sering pergi ke warnet dan membuka facebook hanya untuk melihat foto-fotonya, menatapnya cukup lama dan setelah aku puas melihat dia, aku pulang. Aku tidak tahu kenapa aku melakukan hal ini.

Kalau saudara-saudara membaca tulisan ini mungkin sudah menganggap saya gila karena melakukan hal ini. Tapi saya tidak merasa demikian, mungkin ini yang benar-benar dinamakan cinta. Aku tidak peduli dia tahu atau tidak, aku tidak peduli apa responnya terhadapku, aku terus mencintainya. Bahkan walaupun dia telah bersama orang lain. Aku terus berharap semoga dia mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya, bertemu dengan seseorang yang benar-benar mencintainya dengan tulus seperti aku mencintainya dan tidak akan pernah menyakitinya seperti yang telah aku lakukan terhadapnya. Aku benar-benar menyesal dan merasa bersalah terhadapnya.
Mungkin aku tidak akan pernah melupakan semua ini hingga akhir hidupku. Bahkan mungkin ketika dia sudah bahagia bersama orang lain dan aku pun telah bersama orang lain rasa cinta ini akan terus bertahan seperti pohon cemara yang tetap hijau di saat pohon lain telah kehilangan daunnya di musim salju. Rasa cinta ini mungkin seperti rasa cinta Rose dan Jack dalam film Titanic. Tidak pernah hilang meskipun Jack telah meninggal dan Rose tetap hidup, menikah, dan memiliki anak cucu. Setiap kenangan yang tercipta tidak akan pernah terlupakan sedikitpun. Ya akan tertanam dalam ruangan khusus dalam hatiku. akan aku simpan dalam folder tersendiri yang tidak akan terserak kemana-mana lagi. aku akan terus mencintai dia.
Huft, setiap kali aku mengingat kisah hidupku yang ini selalu saja perasaan melankolis muncul dalam hatiku. mungkin ini benar-benar yang dinamakan cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pembaca silahkan kasih komentar buat cerita hidup saya ini. saya sangat mengharapkan komentar pembaca sehingga bisa menjadi bahan pelajaran buat saya. terima kasih.